Minggu, 16 Januari 2011

Aku bingung…

Mungkin kebahagiaan itu hanya kurasa kan beberapa bulan saja, kau datang dan kau pergi seolah aku punya alas an yang sangat kuat untuk kau membenciku..
Ini memang berat, aku telah menyinyiakan malaikat yang telah alloh kirim untuk menunjukan ku keindahan dunia dan akhirat tapi aku tak menjaganya, kini dia pergi..
Tak satu patah pun yang kau bilang padaku, biarlah aku menjadi kenangan untukmu, meski kini kau tak ada lagi bersamaku, meski kau tak lagi mendukungku, membantukku, menyapaku apalagi menemaniku saat begadang lagi.
Kau tersenyum pun itu anugrah yang dapat dan sangat akan membuatku tersenyum.
Jujur meski aku tak kuat tanpamu, meski aku selalu menyesali semuanya tapi itu takkan berarti apa-apa. Kau tak bisa aku merubahnya biarlah aku hidup bersama masalalu kita. Meski tak ada yang tau secara detail selain kita dan Alloh.
Aku ucapkan “alhamdullilah kau pernah ada untukku”, Tak banyak harapan ku. Aku hanya berharap kau kembali. Jangan berubah, Aku mulai merasa kehilangan saat kau pergi.. Mungkin ini yang namanya rindu.
Beruntungnya aku karena aku ditakdirkan untuk menuliskan setiap kejadian dan catatan-catatan atas cerita kita, aku menuliskan semuanya. Saat kita masuk jadi anak kelas 10 dan sampai saat ini 14 Januari 2011. “akang…” dapatkah aku menyapamu lagi ? “nyaiiiiiii… nuju naon” apakah kata itu dapat kau katakan lagi ?
Sudahlah kau kini tak ada lagi waktu untukku, dimatamu aku tak ada artinya. Aku berharap Alloh memberikan yang terbaik atas semua yang terjadi.
“Jika kau membenciku, pergilah secara baik-baik. Tapi jika kau masih ada rasa meskipun itu sedikit, kenanglah semuanya tentang kita karena semua ini indah ”

Kamis, 13 Januari 2011

saya berharap itu aku..

mungkin tlah lama bgt ya, jarang buka blog lagi..
Tapi jujur , banyak bgt kenangan dan masalah juga hal yg indah terlewati...
Hmmm..
Tak terasa kita tlah jalani semuanya bbersama, di mulai saat anda selalu dukung sya, mengenalkan semua keindahan tentangislam..
Kau ajarkan aku tersenyum merasa ada dan bisa melakukan segalanya...
Kau dukung aku dan aku mendukungmu....
Beribu lagu tlah kita nyanyikan bersama, beratus puisi tlah aku rancang untukmu, berpuluh rasa tlah aku curahkan entah itu sedih ataupun duka tapi hanya 1 tujuan yang aku harapkan ...
aku harap bisa hidup bersama mu lebih lama...

Setelah lama kita berjuang bersama mengikuti beberapa syarat untuk ikuti tujuan kita.. Akhirnya kau menjadi pemimpin untuk setiap orang, kau hebat, itu membuatku sangat bangga ditambah saat aku menjadi orang yang menempati jabatan yang kan slalu dekat bersama seorang pemimpin...
aku menjalani ini semua dengan ikhlas, aku bangga dan aku senang.
tapi suatu hari, aku kaget!
saat itu, kau tak lagi meminta bantuan ku malah kau meminta bantuan orang lain dan saat aku menawarkan jasaku kau malah bilang diam.. Itu cukup memukul perasaanku, tapi biarlah aku tau kesibukkanmu yang mulai dan semakin padat. bulan demi bulan berlalu, kadang dekat dan kadang semakin jauh. Aku bingung harus berbuat apa padamu, dan akhirnya aku mencoba untuk menanyakan sesuatu tentang orang yang "pernah jadi pacarku" kepadamu, dan saat aku bertanya padamu, kau langsung berubah, wajahmu terdiam sesaat.
aku tak mengerti apa yang harus aku lakukan? Perlahan kita mulai menjauh dan semakin berjarak..
kau menjadi "pujaan para wanita" mungkin karena semua kebaikan ada pada dirimu sehingga kau menjadi sosok seorang yang sempurna karena akupun berpikir begitu..
"aku mencintaimu dengan cara yang baik-baik, aku tak mau memaksa"
meski semua kenangan-kenangan indah telah kita lewati tapi aku sangatlah bersyukur karena kau pernah bersamakyu. Selalu aku sisipkan harapanku dalam do'a yang aku tuturkan kepada-Nya " ya allah, dekatkan kami, ia mengajariku tentang semua keindahan, buatlah rasa diantara kami. aku berharap bisa hidup bersamanya lebih lama dan lebih bermakna".
kata-kata sayang pernah dan dulu sering kau ucapkan tapi entah kenapa, kau mulai berubah mungkin karena aku yang bersalah. Aku terlalu mengungkapkan perasaan-perasaan ku tentang a a**, aku menyesal..
"Maap" tapi aku tau kau adalah orang yang sangat susah kembali saat kau sudah merasa tersakiti.

Kau motivator ku...
Kini aku menyadari tak ada kau lagi . Kau jauh dari jangkauan ku, kau sulit untuk ku dekati.
Aku selalu salah,
Saat aku bekerja dengan pekerjaanku sebagai juru tulis, aku selalu mengecakanmu, kau selalu marah dan benci dengan apa yang aku lakukan beda seperti kau yang dulu ...


andai kau kembali aku kan nyaman dan tenang tapi dengan sikapmu yang sekarang aku tak kuat :(