Mungkin kebahagiaan itu hanya kurasa kan beberapa bulan saja, kau datang dan kau pergi seolah aku punya alas an yang sangat kuat untuk kau membenciku..
Ini memang berat, aku telah menyinyiakan malaikat yang telah alloh kirim untuk menunjukan ku keindahan dunia dan akhirat tapi aku tak menjaganya, kini dia pergi..
Tak satu patah pun yang kau bilang padaku, biarlah aku menjadi kenangan untukmu, meski kini kau tak ada lagi bersamaku, meski kau tak lagi mendukungku, membantukku, menyapaku apalagi menemaniku saat begadang lagi.
Kau tersenyum pun itu anugrah yang dapat dan sangat akan membuatku tersenyum.
Jujur meski aku tak kuat tanpamu, meski aku selalu menyesali semuanya tapi itu takkan berarti apa-apa. Kau tak bisa aku merubahnya biarlah aku hidup bersama masalalu kita. Meski tak ada yang tau secara detail selain kita dan Alloh.
Aku ucapkan “alhamdullilah kau pernah ada untukku”, Tak banyak harapan ku. Aku hanya berharap kau kembali. Jangan berubah, Aku mulai merasa kehilangan saat kau pergi.. Mungkin ini yang namanya rindu.
Beruntungnya aku karena aku ditakdirkan untuk menuliskan setiap kejadian dan catatan-catatan atas cerita kita, aku menuliskan semuanya. Saat kita masuk jadi anak kelas 10 dan sampai saat ini 14 Januari 2011. “akang…” dapatkah aku menyapamu lagi ? “nyaiiiiiii… nuju naon” apakah kata itu dapat kau katakan lagi ?
Sudahlah kau kini tak ada lagi waktu untukku, dimatamu aku tak ada artinya. Aku berharap Alloh memberikan yang terbaik atas semua yang terjadi.
“Jika kau membenciku, pergilah secara baik-baik. Tapi jika kau masih ada rasa meskipun itu sedikit, kenanglah semuanya tentang kita karena semua ini indah ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar